BAB II
A. aspek ontologis,epistimologis dan aksiologis
sila ke 5
1. Aspek Ontologis
Ontologis adalah suatu kesatuan
sistem bagian dari filsafat yang menyelidiki tentang
hakikat yang ada. Hamper sama dengan aristoteles
yang mengungkap bahwa ontologism
adalah ilmu yang meyelidiki hakikat sesuatu
atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi
dan disamakan artinya dengan metafisika.Menurut
Noor Syam ontology kadang-kadang
disamakan dengan metafisika, sebelum manusia
menyelidiki yang lain, manusia berusaha
mengerti hakikat sesuatu. Manusia dalam
interaksinya dengan semesta alam, melahirkan
pertanyaan-pertanyaan filosofis. Apakah
sesungguhnya realita yang ada itu. Jadi Ontologi itu
adalah cabang dari filsafat yang persoalan
pokoknya apakah kenyataan atau realita
itu.Demikian pula halnya dengan Pancasila
Pancasila sebagai filsafat mempunyai sisi yang
abstra, umum, dan universal.Disini yang dimaksud
abstrak bukannya Pancasila sebagai
filsafat yang secara operasional telah diwujudkan
kedalam kehidupan sehari-hari, melainkan
sebagai pengertian pokok yang dipergunakan untuk
merumuskan masing-masing sila,itulah
yang mengandung isi yang abstrak umum dan
universal.Pancasila terdiri dari 5 sila yang
mempunyai awalan dan akhiran yang dalam tata
bahasa membuat abstrak dari kata
dasarnya.Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia yang menjiwai dalam sstem
pendidikan nasional, dengan perkataan lain bila
dihubungkan Pancasila dengan kanyataan
yang ada dalam system pendidikan nasional tidak
dapat dipisahkan,karena pendidikan
nasional itu dasarnya adalah pancasiladan UUD 1945.
Jadi ini merupakan kesatuan yang
utuh.
5.
Sila Kelima : Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Setiap bangsa di dunia bertujuan untuk menjadi
masyarakat yang adil dan makmur, tapi
konsep setiap negara beda. Keadilan disini
meliputi kebutuhan dibidang material dan spiritual
yang mencakup pengertian adil dan makmur pada
asas kekeluargaan.Secara ontologis hakikat
keadilan sosial juga di tentukan oleh adanya
hakikat keadilan sebagaimana terkandung dalam
sila ke dua yaitu kemanusiaan yg adil dan
beradab.
2. Aspek Epistemologi
Epistimologi adaah studi tentang
pengetahuan atau kita mengetahui (adanya) benda-
benda. Epistemologi juga dapat diartikan sebagai
cabang filsafat yang menyelidiki asal,
syarat, susunan, metode, dan validitas dan
hakikat ilmu pengetahuan.Biasanya secara umum
epistimologis menetapkan apakah suatu cabang ilmu
layak/tepat atau memenuhi syarat atau
tidak untuk disebut ilmu pengetahuan atau cabang
pengetahuan.oleh karena itu epistemology
pancasila tidak dapat di pisahkan dengan konsep
dasar ontologi pancasila.
5.
Sila Kelima : Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Adil disini dalam arti luas,
seimbangn antara ilmu umum dengan agama. Dan untuk
mendapatkannya dapat dilakukan pendidikan secara
informal, formal, dan non-formal.Dalam
epistimologi pancasila terdapat prinsip-prinsip,
yaitu :
- Prinsip manusia adalah subyek yang secara potensial dan aktif berkesadaran tahu atas eksistensi diri(subyek), eksistensi dunia/lingkungan (obyek).
- Proses terbentuknya pengetahuan manusia adalah hasil kerjasama atau produk hubungan funsional subyek dengan lingkungannya. Jadi potensi dasar dengan factor kondisi lingkungan yang memadai akan membentuk pengetahuan.
- Sumber pengetahuan sebenarnya adalah alam semesta baik wujud alam (realitas) maupun sifat dan hukum dan hukum yamg inherent didalamnya (hukum alam).
- Proses pembentukan pengetahuan melalui lembaga pendidikan (sekolah formal, pendidikan pada umumnya).
- Pengetahuan manusia, baik jenis maupun tingkatannya dapat dibedakan secara berjenjang sebagai berikut :
- Tingkat pengetahuan indera (umum)
- Tingkat pengetahuan ilmiah
- Tingkat pengetahuan filosofis
- Tingkat pengetahuan religious
- Kesadaran dan pengetahuan manusia tentang alam semesta raya dan metafisika adalah dunia pengetahuan ilmiahdan dunia filosofis bahkan religious secara terpadau.
- Dll.
3. Aspek Aksiologis
Aksiologi adalah teori nilai,
yaitu sesuatu yang diinginkan, disukai atau yang baik.
Bidang yang diselidiki adalah hakikat nilai,
kriteria nilai, dan kedudukan metafisika suatu
nilai. Dengan kata lain Aksiologis adalah bidang
filsafat yang menyelidiki nilai-nilai
(value).Nilai tidak akan timbul dengan
sendirinya, niai timbul karena manusia mempunyai
bahasa, maka dengan demikian menjadi mungkin
adanya saling hubungan seperti yang ada
dalam masyarakat pergaulan, jadi masyarakat
menjadi wadah timbulnya nilai.Sesuatu bisa
dibilang mempunyai nilai jika :
- Berguna (nilai guna)
- Benar (nilai kebenaran atau logis)
- Mempunyai nilai moral, etis, dan religious.
Aksiologi (nilai) dari pancasila dan isinya :
5. Sila
Kelima : Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Dalam mewujukan keadian bagi
seluruh rakyat hendaknya kita mengembangkan
perbuatan yang luhur, menghormati hak orang lain,
suka memberi pertolongan, bersikap
hemat, menghargai karya orang lain, dll.
B. Kesatuan sila-sila sebagai sistem filsafat
Sebagai suatu dasar filsafat Negara
maka sila-sila Pancasila merupakan suatu sistem
nilai, oleh karena itu sila-sila
Pancasila itu pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan.
Meskipun dalam setiap sila
terkandung nilai-nilai yang memiliki perbedaan antara satu
dengan lainnya, namun kesemua sila
tersebut tidak lain merupakan suatu kesatuan yang
sistematis. Oleh karena itu, meskipun
dalam uraian berikut ini menjelaskan nilai-nilai yang
terkandung dalam setiap sila, namun
semua itu tidak dapat dilepaskan keterkaitannya dengan
sila-sila lainnya. Konsekuensinya
setiap sila memiliki hubungan yang sistemik dengan sila-
sila yang lainnya. Hal ini
berdasarkan pada pengertian bahwa makna sila-sila Pancasila
senantiasa dalam hubungannya sebagai
sistem filsafat.Maka perbedaan arti dalam sila – sila
pancasila tersebut merupakan sebuah
upaya untuk menyelesaikan atau mengatur banyaknya
masalah yang timbul di Negara
Indonesia, dan masalah itu tentunya berbeda – beda dan dari
sinilah sila – sila tersebut
mempunyai fungsi yang berbeda dalam menyelsaikan masalah yang
ada, meski begitu sila – sila
tersebut masih mempunyai sebuah hubungan dalam
menyelesaikan suatu masalah. Dan
sila – sila tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu
menciptakan masyarakat yang adil dan
makmur menurut pancasila.Filsafat Pendidikan
Pancasila adalah tuntutan formal yang
fungsional dari kedudukan dan fungsi dasar negara
Pancasila sebagai system kenegaraan
Republik Indonesia. Wawasan kesadaran
memiliki,
mewarisi, dan kebanggaan atas system
kenegaraan Pancasila sebagai dasar negara Pancasila
sebagai dasar pengamalan dan
kelestarian.Dalam makalah ini akan menyebutkan pengertian
dari Filsafat Pancasila Dalam Tinjauan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis.
BAB
III
KESIMPULAN
Setelah kami
berusaha untuk menguraikan pembahasan mengenai dasar-dasar
ontologis,epistemologis dan
aksiologis sila-sila pancasila,dapat kami simpulkan bahwa:
Pancasila
sebagai filsafat yg mempunyai isi yg abstrak umum dan universal untuk
dapat menentukan
tujuan-tujuan yg akan dicapai demi peningkatan ketenangan dan
kesejahteraan hidup,pergaulan
dan berwarga Negara. pancasila sebagai pandangan hidup dan
dasar Negara memiliki
nilai-nilai:ketuhanan,kemanusiaan,persatuan,kerakyatan dan keadilan
serta memiliki nilai-nilai
tersendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. H. Jalaludin dan Prof. Dr. H. Abdullah
Idi . M.Ed , 2011, Filsafat Pendidikan,
Manusia, Filsafat dan
Pendidikan, Jakarta
Drs. Prasetya, Filsafat Pendidikan, Pustaka Setia, bandung
berikan komen anda..
ReplyDelete