Monday, 2 May 2016

bimbingan dan konseling

A.    PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING
1.      PENGERTIAN BIMBINGAN
Bimbingan merupakan salah satu bidang dan program ini di tujukan untuk membantu mengoptimalkan perkembangan siswa. Menurut tolbert, bimbingan adalah seluruh program atau semua kegiatan dan layanan dalam lembaga pendidikan yang di arahkan pada membantu individu agar mereka dapat menyusun dan melaksanakan rencana serta melakukan penyesuaian diri dalam semua aspek kehidupannya sehari-hari. Bimbingan merupakan layanan khusus yang berbeda dengan pendidikan lainya.
2.      PENGERTIAN KONSELING
Konseling sebenarnya merupakan salah satu teknik atau layanan didalam bimbingan, tetapi teknik atau layanan ini sangat istimewa kerena sifatnya yang lentur atau fleksibel dan komprehensif.
Konseling merupakan salah satu teknik dalam bimbingan, tetapai merupakan teknik inti atau teknik kunci. Hal ini di karenakan konseling dapat memberikan perubahan yang mendasar yaitu mengubah sikap. Sikap mendasari perbuatan, pemikiran, pandangan, dan perasaan.
Menurut leona E. Tylor ada lima krakteristik yang sekaligus merupakan prinsip-prinsip konseling. Kelima karakteristik adalah:
a.       Konseling tidak sama dengan pemberian nasihat (advicement), sebab di dalam pemberian nasihat proses berfikir ada dan diberikan oleh penasihat, sedang dalam konseling berpikir dan pemecahan di temukan dan dilakukan oleh klien sendiri
b.      Konseling mengusahakan perubahan-perubahan yang bersifat fundamental yang berkenaan dengan pola-pola hidup.
c.       Konseling lebih menyangkut sikap dari pada perbuatan atau tindakan.
d.      Konseling lebih berkenaan dengan penghayatan emosional dari pada pemecahan emosional.
e.       Konseling menyangkut juga hubungan klien dengan orang lain.
Konseling memegang peranan peranan penting dalam bimbingan, sering juga disebut sebagai jantungnya bimbingan, konseling sebagai inti bimbingan, konseling sebagai pusatnya bimbingan. Sebab dikatakan jantung, inti, atau pusat karena konseling ini merupakan layanan atau teknik bimbingan yang bersifat terapeutik atau bersifat menyambuhkan.
B.     TAHAP STUDI KELAYAKAN
Lembaga bimbingan dan konseling dalam intuisi pendidikan, mengetengahkan studi kelayakan sebagai fase penting untuk dilaksanakan. Studi kelayakan ini mengacu pada semua refleksi tentang alasan mengapa di perlukan suatu program dan kebutuhan siswa yang dapat dipenuhi melalui program itu, sekaligus di tentukan garis-garis kebijakan umum yang diambil di institusi pendidkan.
Beberapa hal yang perlu di analisis dalam studi kelayakan, seperti karakteristik diri klien, kebudayaan setempat serta kestrategisan lokasi.
Hal ini hendaknya di perkuat oleh setting riset yang valid. Adapun hal-hal sebagai pijakan untuk mempraktikan layanan BK, pada intinya adalah:
1.      Melakukan penelaahan kebutuhan untuk mengukur dan menafsirkan keinginan, sikap, keprcayaan, serta tingkah laku objek BK.
2.      Menentukan kebutuhan pokok objek BK yang akan dilayani.
3.      Memilih prioritas layanan dan subjek sasaran tertentu untuk memenuhi kebutuhan objek BK.

Studi kelayakan ini menjadi satu mata rantai dengan beberapa suborganisasi dan administrasiyang akan di bahas selanjutnya. Oleh karena itu, masalah studi kelayakan harus di kaji secara serius dan di letakan pada awal sebelum mendirikan lembaga BK.

C.     PERLUNYA BIMBINGAN DAN KONSELING
Bimbingan dan komseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupan manusia. Kenyataan menunjukan bahwa manusia didalam kehidupannya menghadapi persoalan-peroalan silih berganti. Persoalan yang satu dapat diatasi, persoalan yang lain timbul. Demikian seterusnya. Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalam sifat maupun kemampuan. Ada manusia yang sanggup mengatasi persoalan tanpan bantuan pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan tanpa orang lain. Khususnya bagi yang terahir inilah BK sangat di perlukan.
Manusia perlu mengenal dirinya sendiri dengan sebaik-baiknya. Dengan mengenal diri sendiri, manusia akan dapat bertindak dengan tepat sesuai dengan kemampuanya. Namun demikian, tidak semua manusia mampu mengenal segala kemampuan dirinya. Mereka sangat memerlukan bantuan orang lain agar dapat mengenal diri sendiri, lengkap dengan segala kemampuan yang dimilikinya, dan bantuan ini dapat diberikan olek BK.
Kenyataan baik pada masyarakat yang belum maju maupun masyarakat yang modern menunjukan bahwa bimbingan dan konseling juga di perlukan. Untuk masyarakat modern persoalan-persolan yang timbul sanagtlah kompleks. Makin maju masyarakat maka akan  semakin kompleks persoalan-persoalan yang di hadapi oleh anggota masyarakatnya.

D.    PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING
Adapun prinsip-prinsip sebagai berikut:
a.       Dasar bimbingan dan konseling di sekolah tidak terlepas dari dasar pada umumnya dan pendidikan di sekolah pada khususnya. Dasar dari pendidikan tidak dapat terlepas dari dasar negara dimana pendidikan itu di laksanakan. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa dasar dari bimbingan dan konseling di sekolah ialah PANCASILA dan UUD 1945.
b.      Fungsi bimbingan dan konseling dalam proses pendidikan dan pengajaran ialah membantu pendidikan dan pengajaran, oleh karena itu segala langkah bimbingan dan konseling harus sejalan dengan tujuan pendidikan.
c.       Bimbingan dan konseling di peruntukan bagi semua individu baik anak-anak maupun dewasa. Jadi bimbingan dan konseling tidak terbatas dengan usia.
d.      Bimbingan dan konseling dapat di laksanakan dengan macam-macam sifat, yaitu secara: (1) preventif, yaitu bimbingan dan konseling diberikan dengan tujuan untuk mencegah jangan sampai timbul kesulitan-kesulitan yang menimpa diri anak atau individu; (2) korektif, yaitu memecahkan atau mengatasi kesulitan-kesulitan yang di hadapi oleh anak atau individu; (3) preservatif, yaitu memelihara atau mempertahan kan yang telah baik, jangan sampai menjadi keadaan-keadaan yang tidak baik.
e.       Bimbingan dan konseling merupakan proses yang kontinu. Bimbingan dan konseling harus di berikan secara kontinu, dan diberikan kepada orang-orang yang mempunyai kewenangan dalam hal tersebut. Dengan demikian tidak semua orang boleh memberikan bimbingan dan konseling.
f.       Berhubungan dengan hal tersebut maka para guru mempunyai pengetahuan mengenai bimbingan dan konseling, karena mereka selalu berhadapan langsung dengan murid yang mungkin perlu mendapatkan bimbingan. Kalau keadaan memungkinkan ada baiknya persoalan yang dihadapi murid di selesaikan oleh guru sendiri, tetapi kalau tidak mungkin maka dapat di serahkan kepada pembimbing.
g.      Didalam memberilan bimbingan dan konseling, pembimbing harus selalu ingat untuk menuju kepada kesanggupan individu agar dapat membimbing diri sendiri.

E.     IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Implementasi program adalah tahap melaksanakan semua jenis layanan dan kegiatan yang sudah di rancang. Dalam implementasi program bimbingan dan konseling, para konselor dan guru pembimbing memegang peranan penting, merka merupakan ujung tombak pelaksanaan program. Konselor dan  guru pembimbing selain di tuntut memiliki pengetahuan dan keterampilan sesaui dengan tugasnya, juga dituntut untuk memiliki semangat kerja yang tinggi, rasa cinta terhadap tugasnya, kesungguhan, ketekunan dan kesediaan memberikan layanan demi kepentingan siswa.
Pemberian layanan bimbingan dan konseling membutuhkan kerja sama, kekompakan, saling mengerti, saling membantu dan saling menunjang di antara para pelaksananya. Meskipun suatu layanan mungkin menjadi tugas dan rencana dari konselor dan guru pembimbing, tetapi dalam pelaksanaannya sering kali menuntut partisipasi dan bantuan dari pelaksana pendidik lainnya.

Keberhasilan implementasi program bimbingan dan konseling selain tergantung pada kinerja para pengelola dan pelaksananya, yaitu kepala sekolah, ketua tim BK, dan para konselor atau guru pembimbing, juga membutuhkan dukungan sarana dan prasarana. Komunikasi dan kerja sama anatartim BK dapat membantu memudahkan mendapatkan instrument dan bahan yang di perlukan dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling.

No comments:

Post a Comment