A. PENGERTIAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
1.
PENGERTIAN BIMBINGAN
Bimbingan
merupakan salah satu bidang dan program ini di tujukan untuk membantu
mengoptimalkan perkembangan siswa. Menurut tolbert, bimbingan adalah seluruh
program atau semua kegiatan dan layanan dalam lembaga pendidikan yang di
arahkan pada membantu individu agar mereka dapat menyusun dan melaksanakan
rencana serta melakukan penyesuaian diri dalam semua aspek kehidupannya
sehari-hari. Bimbingan merupakan layanan khusus yang berbeda dengan pendidikan
lainya.
2.
PENGERTIAN KONSELING
Konseling
sebenarnya merupakan salah satu teknik atau layanan didalam bimbingan, tetapi
teknik atau layanan ini sangat istimewa kerena sifatnya yang lentur atau
fleksibel dan komprehensif.
Konseling
merupakan salah satu teknik dalam bimbingan, tetapai merupakan teknik inti atau
teknik kunci. Hal ini di karenakan konseling dapat memberikan perubahan yang
mendasar yaitu mengubah sikap. Sikap mendasari perbuatan, pemikiran, pandangan,
dan perasaan.
Menurut
leona E. Tylor ada lima krakteristik yang sekaligus merupakan prinsip-prinsip
konseling. Kelima karakteristik adalah:
a. Konseling
tidak sama dengan pemberian nasihat (advicement),
sebab di dalam pemberian nasihat proses berfikir ada dan diberikan oleh
penasihat, sedang dalam konseling berpikir dan pemecahan di temukan dan
dilakukan oleh klien sendiri
b. Konseling
mengusahakan perubahan-perubahan yang bersifat fundamental yang berkenaan
dengan pola-pola hidup.
c. Konseling
lebih menyangkut sikap dari pada perbuatan atau tindakan.
d. Konseling
lebih berkenaan dengan penghayatan emosional dari pada pemecahan emosional.
e. Konseling
menyangkut juga hubungan klien dengan orang lain.
Konseling
memegang peranan peranan penting dalam bimbingan, sering juga disebut sebagai
jantungnya bimbingan, konseling sebagai inti bimbingan, konseling sebagai
pusatnya bimbingan. Sebab dikatakan jantung, inti, atau pusat karena konseling
ini merupakan layanan atau teknik bimbingan yang bersifat terapeutik atau
bersifat menyambuhkan.
B. TAHAP
STUDI KELAYAKAN
Lembaga
bimbingan dan konseling dalam intuisi pendidikan, mengetengahkan studi
kelayakan sebagai fase penting untuk dilaksanakan. Studi kelayakan ini mengacu
pada semua refleksi tentang alasan mengapa di perlukan suatu program dan
kebutuhan siswa yang dapat dipenuhi melalui program itu, sekaligus di tentukan
garis-garis kebijakan umum yang diambil di institusi pendidkan.
Beberapa
hal yang perlu di analisis dalam studi kelayakan, seperti karakteristik diri
klien, kebudayaan setempat serta kestrategisan lokasi.
Hal
ini hendaknya di perkuat oleh setting riset yang valid. Adapun hal-hal sebagai
pijakan untuk mempraktikan layanan BK, pada intinya adalah:
1. Melakukan
penelaahan kebutuhan untuk mengukur dan menafsirkan keinginan, sikap,
keprcayaan, serta tingkah laku objek BK.
2. Menentukan
kebutuhan pokok objek BK yang akan dilayani.
3. Memilih
prioritas layanan dan subjek sasaran tertentu untuk memenuhi kebutuhan objek
BK.
Studi kelayakan ini
menjadi satu mata rantai dengan beberapa suborganisasi dan administrasiyang
akan di bahas selanjutnya. Oleh karena itu, masalah studi kelayakan harus di
kaji secara serius dan di letakan pada awal sebelum mendirikan lembaga BK.
C. PERLUNYA
BIMBINGAN DAN KONSELING
Bimbingan
dan komseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupan manusia.
Kenyataan menunjukan bahwa manusia didalam kehidupannya menghadapi
persoalan-peroalan silih berganti. Persoalan yang satu dapat diatasi, persoalan
yang lain timbul. Demikian seterusnya. Manusia tidak sama satu dengan yang
lain, baik dalam sifat maupun kemampuan. Ada manusia yang sanggup mengatasi
persoalan tanpan bantuan pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak
mampu mengatasi persoalan tanpa orang lain. Khususnya bagi yang terahir inilah
BK sangat di perlukan.
Manusia
perlu mengenal dirinya sendiri dengan sebaik-baiknya. Dengan mengenal diri
sendiri, manusia akan dapat bertindak dengan tepat sesuai dengan kemampuanya.
Namun demikian, tidak semua manusia mampu mengenal segala kemampuan dirinya.
Mereka sangat memerlukan bantuan orang lain agar dapat mengenal diri sendiri,
lengkap dengan segala kemampuan yang dimilikinya, dan bantuan ini dapat
diberikan olek BK.
Kenyataan
baik pada masyarakat yang belum maju maupun masyarakat yang modern menunjukan
bahwa bimbingan dan konseling juga di perlukan. Untuk masyarakat modern
persoalan-persolan yang timbul sanagtlah kompleks. Makin maju masyarakat maka
akan semakin kompleks
persoalan-persoalan yang di hadapi oleh anggota masyarakatnya.
D. PRINSIP-PRINSIP
BIMBINGAN DAN KONSELING
Adapun prinsip-prinsip
sebagai berikut:
a.
Dasar bimbingan dan konseling di sekolah
tidak terlepas dari dasar pada umumnya dan pendidikan di sekolah pada
khususnya. Dasar dari pendidikan tidak dapat terlepas dari dasar negara dimana
pendidikan itu di laksanakan. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa dasar
dari bimbingan dan konseling di sekolah ialah PANCASILA dan UUD 1945.
b.
Fungsi bimbingan dan konseling dalam
proses pendidikan dan pengajaran ialah membantu pendidikan dan pengajaran, oleh
karena itu segala langkah bimbingan dan konseling harus sejalan dengan tujuan
pendidikan.
c.
Bimbingan dan konseling di peruntukan
bagi semua individu baik anak-anak maupun dewasa. Jadi bimbingan dan konseling
tidak terbatas dengan usia.
d.
Bimbingan dan konseling dapat di
laksanakan dengan macam-macam sifat, yaitu secara: (1) preventif, yaitu
bimbingan dan konseling diberikan dengan tujuan untuk mencegah jangan sampai
timbul kesulitan-kesulitan yang menimpa diri anak atau individu; (2) korektif,
yaitu memecahkan atau mengatasi kesulitan-kesulitan yang di hadapi oleh anak
atau individu; (3) preservatif, yaitu memelihara atau mempertahan kan yang
telah baik, jangan sampai menjadi keadaan-keadaan yang tidak baik.
e.
Bimbingan dan konseling merupakan proses
yang kontinu. Bimbingan dan konseling harus di berikan secara kontinu, dan
diberikan kepada orang-orang yang mempunyai kewenangan dalam hal tersebut.
Dengan demikian tidak semua orang boleh memberikan bimbingan dan konseling.
f.
Berhubungan dengan hal tersebut maka
para guru mempunyai pengetahuan mengenai bimbingan dan konseling, karena mereka
selalu berhadapan langsung dengan murid yang mungkin perlu mendapatkan
bimbingan. Kalau keadaan memungkinkan ada baiknya persoalan yang dihadapi murid
di selesaikan oleh guru sendiri, tetapi kalau tidak mungkin maka dapat di
serahkan kepada pembimbing.
g.
Didalam memberilan bimbingan dan konseling,
pembimbing harus selalu ingat untuk menuju kepada kesanggupan individu agar
dapat membimbing diri sendiri.
E. IMPLEMENTASI
PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Implementasi
program adalah tahap melaksanakan semua jenis layanan dan kegiatan yang sudah
di rancang. Dalam implementasi program bimbingan dan konseling, para konselor
dan guru pembimbing memegang peranan penting, merka merupakan ujung tombak
pelaksanaan program. Konselor dan guru
pembimbing selain di tuntut memiliki pengetahuan dan keterampilan sesaui dengan
tugasnya, juga dituntut untuk memiliki semangat kerja yang tinggi, rasa cinta
terhadap tugasnya, kesungguhan, ketekunan dan kesediaan memberikan layanan demi
kepentingan siswa.
Pemberian
layanan bimbingan dan konseling membutuhkan kerja sama, kekompakan, saling
mengerti, saling membantu dan saling menunjang di antara para pelaksananya.
Meskipun suatu layanan mungkin menjadi tugas dan rencana dari konselor dan guru
pembimbing, tetapi dalam pelaksanaannya sering kali menuntut partisipasi dan
bantuan dari pelaksana pendidik lainnya.
Keberhasilan
implementasi program bimbingan dan konseling selain tergantung pada kinerja
para pengelola dan pelaksananya, yaitu kepala sekolah, ketua tim BK, dan para
konselor atau guru pembimbing, juga membutuhkan dukungan sarana dan prasarana.
Komunikasi dan kerja sama anatartim BK dapat membantu memudahkan mendapatkan
instrument dan bahan yang di perlukan dalam pelaksanaan program bimbingan dan
konseling.
No comments:
Post a Comment