A.
FILSAFAT
Kata filsafat berasal dari bahasa
Yunani. Kata ini berasal dari kata philosophia yang berarti cinta
pengetahuan. Terdiri dari kata philos yang berarti cinta, senang dan suka,
serta kata sophia berarti pengetahuan, hikmah dan kebijaksanaan (Ali, 1986:7).
Hasan Shadily (1984: 9) mengatakan bahwa filsafat menurut asl katanya adalah
cinta akan kebenaran. Dengan demikian, dapat ditarik pengertian bahwa
filsafat adalah cinta pada ilmu pengetahuan atau kebenaran, suka kepada hikmah
dan kebijaksanaan. Jadi, orang yang berfilsafat adalah orang yang mencintai
kebenaran, berilmu pengetahuan, ahli hikmah, dan bijaksana.
a. Definisi Filsafat Menurut Para Filsuf Secara
Terminologi
1. Plato (427SM-347SM) (Filsuf
Yunani Kuno) Seorang Filsuf Yunani yang termasyhur, murid Socrate dan guru
Aristoteles, mengatakan; Filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada
(ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli).
2. Aristoteles (384SM-322SM) (Filsuf
Yunani Kuno) Mengatakan; Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi
kebenaran, yang didalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika,
etika, ekonomi, politik, dan estetika (filsafat menyelidiki sebab dan asas
segala benda)
3. Marcus Tullius Cicero (106SM-43SM)
(Filsuf Romawi Kuno) Seorang politikus dan ahli pidato Romawi, merumuskan
bahwa; Filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang Maha Agung dan
usaha-usaha untuk mencapainya.
4. Al-Farabi (950M) (Filsuf Islam di Dunia
Timur) Filsuf Muslim terbesar sebelum Ibnu Shina, mengatakan; Filsafat adalah
Ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang
sebenarnya.
5. Prof. Dr. Fuad Hasan (Guru Besar
Psikologi UI) Beliau menyimpulkan bahwa; Filsafat adalah suatu ikhtiar untuk
berfikir radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu gejala, dari akarnya suatu
hal yang hendak dimasalahkan. Dan dengan jalan penjajakan yang radikal itu
Filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang
universal.
6. Drs. H. Hasbullah Bakry
(Pengarang Buku) Beliau merumuskan; Ilmu Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki
segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta, dan manusia,
sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauhnya
yang dapat dicapai oleh akal manusia, dan bagaimana sikap manusia itu
seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.
7. Rene Descartes (Filsuf Perancis)
Menurut Rene Descrates, Filsafat merupakan kumpulan segala pengetahuan, dimana
Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikannya.
8. Francis Bacon (Filsuf Inggris)
Menurut Francis Bacon, Filsafat merupakan induk agung dari ilmu-ilmu, dan
filsafat menangani semua pengetahuan dari bidangnya.
9. Jhon Dewey (Filsuf Amerika
Serikat, Penganut Madzhab Pragmatisme) Sebagai tokoh Pragnatis, Jhon Dewey
berpendapat bahwa filsafat haruslah dipandang sebagai suatu pengungkapan
mengenai perjuangan manusia secara teru-menerus dalam upaya melakukan
penyasuaian berbagai tradisi yang membentuk budi manusia terhadap
kecenderungan-kecenderungan ilmiah
dan cita-cita politik yang baru dan yang tidak sejalan dengan wewenang yang
diakui. Tegasnya, filsafat sebagai suatu alat untuk membuat
penyesuaian-penyesuaian diantara yang lama dan yang baru dalam suatu
kebudayaan.
10. Epicuros (Filsuf Yunani, Pendiri
Madzhab Epikuros) Epicuros memandang filsafat sebagai jalan mencari kepuasan
dan kesenangan dalam hidup. Filsafat berguna untuk praktek hidup didunia. Ia
membentuk pandangan dunia dan sikap hidup, dengan terjawabnya masalah-masalah
yang rumit (menggelisahkan filosof), puaslah dia. Pengertian sempit membawa orang
sempit berfikir. Filsafat membawa kepada berfikir luas dan dalam sehingga
menimbulkan kepuasan.
11. Gottfried Leibniz (Filsuf
Jerman) Leibniz membandingkan filsafat dengan akar suatu pohon, maka dahan-dahan
pohon itu terjadi dari ilmu yang lain satu demi satu. Dahan tumbuh dan diberi
makan oleh akar. Tanpa akar dahan itu akan layu dan akan mati. Demikian
perbandingan antara filsafat dan ilmu.
No comments:
Post a Comment